Selasa, 22 Januari 2013

STATISTISI ?



statistika-3 
Bagi seorang siswa kelas 12 SMU, saat ini adalah saat-saat menjelang kelulusan, dan saat inilah saatnya menentukan masa depan. Bagi yang ingin masuk perguruan tinggi, memilih jurusan kadang memusingkan. Tak cukup dengan minat dan bakat, prospek pekerjaan di masa depan pun menjadi pertimbangan. Statistisi? hmm.. sepertinya belum banyak orang yang mengenal profesi ini. Ya tentu saja dalam dunia nyata memang jarang ada pekerjaan yang secara eksplisit adalah sebagai statistisi. Padahal menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, terdapat 19.000 pekerjaan yang tergolong sebagai statistisi.


Apa itu statistisi? Mungkin itu yang ada dibenak Anda. Statistisi adalah orang yang bekerja dengan statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain.

Prospek kerja seorang statistisi terus berkembang, seiring semakin meningkatnya jumlah pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi sebagai seorang statistisi antara lain kemampuan menganalisis data dan memprediksinya. Saat ini tenaga-tenaga ahli di bidang statistik banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar, dan tentu saja menawarkan penghasilan yang besar. Selain bekerja di perusahaan besar, saat ini juga berkembang kewirausahaan di bidang statistik, yang disebut sebagai statpreneur (istilah ini saya dapatkan dari seminar statistik di ITS). Statpreneur merupakan lembaga yang menyediakan jasa statistik, misal perancangan survey, marketing research, analisis data, pengolahan data, dan lain-lain.

Untuk lebih jauh mengenal apa itu statistik bisa kunjungi website Job Bank USA dan webindia123
Jika kalian berminat, silakan pilih jurusan statistik. Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan statistik, seperti IPB, UNPAD, ITS, UNDIP dan lainnya. Atau jika ingin menjadi seorang statistisi dalam pemerintahan (alias PNS), kalian bisa masuk ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

KONDISI STATISTIKA KITA ?



statistika-2

Dari satu siaran press Institut Pertanian Bogor (IPB) yang saya baca waktu itu, Profesor Maman Djauhari (dosen Mathematika, Intitut Teknologi Bandung)mengatakan dalam salah satu konferensi internasional di IPB bahwa dari sekitar 2500 perguruan tinggi di Indonesia hanya ada 8 perguruan tinggi yang memiliki Jurusan atau Departemen Statistika. Wouw, kurang dari satu persen. Mungkinkah ini salah satu penyebab lemahnya penelitian di Indonesia?

Sebenarnya apa sih yang terjadi, dan mengapa sampai jurusan statistika kurang diminati? Bagaimana dampak kekurangan minat pada bidang statistik ini dalam kehidupan masyarakat? Semua itu muncul dalam benak saya sehabis membaca informasi dalam siaran press itu.

Teringat pada waktu kuliah dulu, ada seorang mahasiswa yang tidak naik kelas di tahun kedua. Orang tua sang mahasiswa menulis surat ke Rektor IPB yang dibacakan oleh beliau di depan kelas. Surat itu pada dasarnya mempertanyakan mengenai anaknya. Katanya anak saya itu pandai, kenapa dia tidak naik kelas? Kan Statistik kerjanya hanya menghitung angka, masak anak saya nggak mampu berhitung. Masalah ini ditanggapi cukup serius waktu itu, karena untuk meluruskan pandangan orang tentang Statistik.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pelajaran Statistik adalah momok bagi mahasiswa. Tidak hanya di Indonesia di Amerika pun sama saja, sehingga banyak yang menghindar untuk mengambil matakuliah Statistik kalau memungkinkan. Hal ini bukan karena tingkat kesulitan dari mata pelajaran Statistik itu sendiri tetapi image yang berkembang sebelumnya sudah menakutkan. Pada waktu saya mengambil matakuliah Statistics Theory, waktu pelajaran kepala 4000 an (untukUndergraduate Senior, dan Master) masih sekitar 15 orang per kelas mahasiswanya. Kelas 5000 an (untuk Master dan PhD) turun menjadi sekitar 10, dan kelas 6000 an (khusus untuk PhD) hanya tinggal 3 orang. Siapa yang mau mengambil kelas yang isinya hanya tiga orang, belum lagi kalau dosennya galak? Tentunya kelas ini diambil hanya karena diwajibkan. Untuk kelas-kelas Statistik Terapan jumlah mahasiswanya memang sangat bervariasi karena ada semacam keharusan bagi mahasiswa PhD Program di hampir semua jurusan untuk mengambil kelas Statistik Terapan. Kelas-kelas teori biasanya didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari Asia. Terlihat sekali memang kalau orang-orang Amerika sendiri agak kurang berminat pada jurusan ini. Jangan tanya bagaimana saya bisa menarik inferenceseperti ini karena saya tidak bisa membuktikannya secara empirik.

Ilmu Statistik itu muncul sebenarnya karena kita semua punya keterbatasan. Keterbatasan dalam arti waktu, biaya, sumber daya manusia dll. Selain itu kalaupun kita tidak mempunyai keterbatasan dan bisa melakukan sensus, ada populasi tertentu yang hampir tidak mungkin kita hitung rata-ratanya. Contohnya, bagaimana kita menghitung rata-rata usia orang Indonesia secara tepat. Setiap menit ada yang lahir dan ada yang meninggal, setiap hari ada yang keluar dan ada yang masuk ke Indonesia, ada pula yang tidak mau dirinya dihitung dst. Jadi hampir tidak mungkin kita bisa menghitung rata-rata usia orang Indonesia secara tepat. Disinilah perlunya statistik. Istilah-istilah seperti sample, survey, standard error misalnya, semuanya memperlihatkan bagaimana dengan keterbatasan yang ada kita bisa melakukan inference yang mendekati kebenaran. Jadi kalau dilihat statistik adalah suatu alat yang kalau digunakan untuk situasi yang tepat akan menghasilkan inference yang tepat pula. Bagaimana memilih alat ini adalah suatu seni.

Mungkin ada contoh menarik yang sangat popular di sini, sewaktu ada mahasisiwa yang mau meneliti mengenai kebiasaan minum minuman keras dari kalangan mahasiswa secara umum. Mahasiswa tersebut lalu mengambil samplenya di pintu library kampus Community College di malam hari. Dia mengambil sample setiap orang yang keluar dari librarypada malam itu. Hasilnya bisa di duga akan sangat bias karena sampleyang diambil hanya dari pengunjung Community College Library, tidak memasukkan mahasiswa dari regular 4 years College. Karena penelitian dilakukan di malam hari, kemungkinan besar mahasiswanya berusia lebih tua dari rata-rata mahasiswa regular dan biasanya sudah mempunyai pekerjaan tetap. Dan yang paling penting secara umum mahasiswa yang ke library pada malam hari kecil kemungkinannya adalah juga peminum yang kuat. Jadi bisa diduga kesimpulan dari survey ini sangat bias karena sample yang diambil tidak representatif.

Kelemahan di bidang penelitian di Indonesia terlihat pada saat pemerintah ribut masalah penemuan padi yang sekali tanam bisa panen tiga kali. Biasanya setelah panen sawah dibersihkan, diolah lagi dan untuk musim tanam berikutnya ditanam bibit yang baru. Dalam hal padi yang di temukan ini setelah panen, sawah dibiarkan sehingga bibit baru tumbuh dari bekas panen sebelumnya. Tujuannya agar petani tidak perlu membeli bibit lagi. Sebelum di lempar ke masyarakat harusnya pemerintah tahu kalau sifat penelitian seperti itu adalahrepeatable, dalam arti kalau diulang dalam kondisi yang sama akan mengeluarkan hasil yang sama. Ternyata setelah dipasarkan, ditanam oleh petani didaerah lain gagal menghasilkan hasil yang sama dengan yang dijanjikan. Terlihat bahwa pemerintah tidak terlalu perduli dengan statistik. Jika perduli tentunya sebelum benih dari padi ini dilempar ke masyarakat, mereka akan melakukan penelitian kembali dengan kondisi yang berbeda, lokasi yang berbeda dst. Dan apakah akan memberikan hasil yang sama? Untuk hal ini alangkah baiknya melibatkan orang yang mengetahui lebih dalam tentang experimental design sehingga design penelitiannya lebih baik dan hasilnya lebih meyakinkan.

Banyak yang bisa dilakukan kalau kita familiar dengan statistik. Yang paling penting adalah kita bisa menjadi lebih berhati-hati kalau membaca kesimpulan dari suatu penelitian. Misalnya pada waktu UUP akan di undangkan, ada salah satu badan yang mengadakan jajak pendapat (maaf, lupa nama badannya). Kesimpulan yang di peroleh adalah sebagian besar masyarakat Indonesia menyetujui RUUP ini. Begitu membaca, pertanyaan yang muncul tentunya adalah bagaimana jajak pendapat (opinion polls) ini dilakukan. Lalu apakah sample yang diambil sudah representatif, lalu berapa besar sample-nya dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa diajukan. Coba misalnya kita ganti lokasi samplenya dengan sample yang berasal dari daerah Bali atau Papua, apakah kesimpulannya akan tetap sama? Terlihat bahwa betapa berbahayanya kalau salah menyimpulkan, dan kesimpulan itu digunakan untuk kebijaksanaan pemerintah. Contoh lain dalam bidang pemasaran yang pernah saya temui adalah ada perusahaan yang hampir bangkrut karena kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hasil survey yang diperoleh perusahaan itu mengatakan kalau permintaan bahan bangunan tertentu sedang tinggi. Perusahaan tersebut lalu mengimpor bahan-bahan bangunan tersebut sebanyak-banyaknya, yang ternyata tidak laku terjual. Ternyata survey tersebut tidak valid sehingga kesimpulannya salah.

BENTUK-BENTUK INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

1. UNIVERSITAS
    adalah perguruan tinggi yang mempunyai program studi beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas, dibagi lagi kedalam beragam jurusan atau program studi. Misalnya, Fakultas Sains dan Matematika memiliki jurusan Statistika, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, dll.

2. INSTITUT
    hampir sama dengan universitas. Hanya saja pendidikan di institut terdiri atas ilmu-ilmu yang sejenis. Misalnya, institut pertanian memiliki program studi peternakan, pertanian, dan kehutanan; institut teknologi memiliki program studi teknik mesin, teknik sipil, teknik kimia, teknik nuklir, dst

3. SEKOLAH TINGGI
    adalah perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi sesuai dengan spesialisasinya. Misalnya, Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia memiliki jurusan seni lukis, seni patung, dan seterusnya.

4. AKADEMI
    adalah institusi pendidikan yang hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Lama pendidikan tiga tahun dan tidak memberi gelar.

5. POLITEKNIK
    serupa dengan akademi. institusi pendidikan ini hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Bedanya, dibandingkan dengan akademi, politeknik memberikan porsi lebih besar pada praktik.

JALUR MASUK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

Jalur-jalur seleksi masuk ke Universitas Diponegoro program Strata 1 (S1) - D3 - S2/S3 untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1.  Seleksi Masuk Program Strata 1 (S1) Undip
Penerimaan mahasiswa baru Universitas Diponegoro tahun 2013 didasarkan pada:
  • Peraturan Pemerintah no. 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
  • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, sistem penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi dilakukan melalui seleksi secara nasional dan bentuk lain.
  • UU no 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan peraturan diatas maka proses seleksi penerimaan mahasiswa baru program S1 Undip tahun 2013 akan diatur melaluiseleksi secara nasional dan seleksi secara lokal / mandiri.
Jalur-jalur seleksi masuk ke Universitas Diponegoro program Strata 1 (S1) untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut:
a. Seleksi Secara Nasional.

Seleksi nasional ini diselenggarakan dibawah tanggung Jawab langsung Pemerintah (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Sistem seleksi nasional adalah seleksi yang dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi negeri yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2013 merupakan satu-satunya pola seleksi nasional yang dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu. Biaya pelaksanaan SNMPTN 2013 ditanggung oleh Pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran.
detail informasi SNMPTN 2013 bisa di akses disini atau di web site resmi SNMPTN 2013 (www.snmtpn.ac.id)

b. Seleksi Bentuk lain dibawah tanggung jawab pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
Seleksi Bentuk Lain ini adalah SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jalur ujian tertulis dan / atau keterampilan. Pendaftaran mulai dibuka sekitar  bulan Mei 2013. Seleksi ini dibawah tanggung jawab pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Untuk mengikuti ini seleksi ini biaya pendaftaran ditanggung peserta seleksi.

c. Seleksi secara Mandiri.
Seleksi ini adalah yang khusus dilakukan oleh Universitas Diponegoro dibawah tanggung jawab Rektor Universitas Diponegoro. Biaya Pendaftaran untuk seleksi mandiri Undip ditanggung oleh peserta seleksi. Jalur Seleksi Mandiri Undip tahun 2013 terdiri dari :
  1. Jalur PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) Strata 1Pendaftarannya akan dibuka secara online sekitar bulan Juli 2013Program Seleksi Siswa Berpotensi (PSSB) S1 memiliki 3 pilihan penggalian potensi yaitu: 1) PSSB PotensiKemitraan 2) PSSB Potensi Olahraga dan Seni 3) PSSB Potensi Olimpiade SainsPSSB Kemitraan adalah program seleksi calon mahasiswa baru yang dilaksanakan mendasarkan minat, potensi akademik, dan potensi kerjasama untuk pengembangan UNDIP dalam bentuk partisipasi sumbangan. Minat dan potensi akademik dari calon mahasiswa dalam seleksi PSSB-Kemitraan ini dilihat dari reputasi akademik calon mahasiswa selama menempuh pendidikan di SMA yang ditunjukkan oleh nilai rapor dan penghargaan lain yang diperoleh karena capaian prestasi tertentu. Minat calon mahasiswa untuk memasuki salah satu program studi tertentu di UNDIP juga akan dipertimbangkan dengan daya tampung dan tingkat persaingan diantara pelamar. Pertimbangan potensi kerjasama  terutama akan difokuskan pada kesediaan lembaga donor/sponsor atau orang tua calon mahasiswa dalam berpartisipasi untuk memberikan  sumbangan pengembangan bagi UNDIP.  Dengan demikian, PSSB KEMITRAAN  ini merupakan proses seleksi mahasiswa baru yang mendasarkan pada 2 aspek, yaitu aspek potensi akademik dan minat calon mahasiswa, dan aspek partisipasi dalam pengembangan universitas.PSSB Potensi Olahraga dan Seni menggali potensi untuk siswa sma berprestasi dalam olahraga dan seni minimal tingkat propinsi. PSSB Olimpiade Sains adalah untuk menggali partisipasi siswa berprestasi dalam olimpiade sains tingkat nasional.
  2. Jalur UM (Ujian Mandiri) adalah jalur seleksi mandiri melalui tes tertulis untuk mengikuti program pendidikan S1 di undip. Pendaftaran akan dilakukan secara online akan dimulai sekitar bulan Juli 2013. Informasi pendaftaran bisa diakses menjelang pendaftaran di : http://um.undip.ac.id .
2.  Seleksi Masuk Program Diploma III (D-III) Undip tahun 2013

Untuk seleksi masuk ke program Diploma III Undip tahun 2013 semuanya dilakukan secara lokal / mandiri dengan melalui jalur-jalur seleksi sebagai berikut:
  1. Jalur PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) Akademik untuk program Diploma III. Seleksi ini telah dibuka mulai 2 Januari 2013 sampai dengan 28 Februari 2013 secara online. Keterangan lengkap bisa dibaca di menu PSSB D3 di web site ini.
  2. Jalur UM D-III (Ujian Mandiri Diploma III) adalah jalur seleksi melalui tes tertulis untuk masuk ke program diploma III Undip. Pendaftaran akan dibuka sekitar bulan Juli 2013. Pendaftaran akan dilakukan secara online di web site :http://um.undip.ac.id
3.  Seleksi Masuk Program Pasca Sarjana (S2/S3) Undip

Untuk seleksi masuk ke program Pasca Sarjana (S2/S3) Undip tahun 2013 dilakukan secara mandiri melalui Jalur Ujian Mandiri Pascasarjana 2013.

SUMBER: 
http://um.undip.ac.id/
http://chirpstory.com/li/43435
http://penerimaan.undip.ac.id

JURUSAN STATISTIKA DI PERGURUAN TINGGI NEGERI INDONESIA

1) STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika)


Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) – semula bernama Akademi Ilmu Statistik (AIS) – merupakan perguruan tinggi kedinasan program D-IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional. Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi. Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, kependudukan, sosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan ketrampilan di bidang statistik dan komputasi statistik. STIS mempunyai dua jurusan: Jurusan Statistika – dengan dua bidang peminatan, yaitu Ekonomi dan Sosial Kependudukan – dan Jurusan Komputasi Statistik. Jurusan Statistika menghasilkan tenaga ahli statistik ekonomi serta tenaga ahli statistik sosial-kependudukan, dan Jurusan Komputasi Statistik menghasilkan tenaga ahli komputasi dan sistem informasi. http://stis.ac.id/



2) UGM (Universitas Gadjah Mada) di Yogyakarta.

Jurusan Statistika UGM mulai diselenggarakan pada bulan September 1987, sejak diterbitkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.22/Dikti/Kep/1985. Sebelumnya, mulai tahun 1970 diselenggarakan sebagai minat Statistika pada Jurusan Matematika UGM. http://stat.fmipa.ugm.ac.id/

3)  ITS (Institut Teknologi Surabaya) di Surabaya.
Jurusan Statistika ITS bertujuan untuk mengembangkan statistik yang penerapannya di bidang Industri, Bisnis dan Sosial serta Komputasi. Jurusan Statistika ITS telah memperoleh AKREDITASI A, sesuai SK Diknas 03257/Ak-2-III-018/ITSSXI/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000 dan SK Diknas 021/BAN-PT/Ak-IX/S1/XI/2005 Tanggal 17 Nopember 2006.

4) UNPAD (Universitas Padjajaran) di Bandung



Akreditasi: B

E-mail: -

Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Deskripsi:
Pembelajaran yang dilakukan di program studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad merupakan  kombinasi Student Centered Learning (SCL) dan Problem Based Learning (PBL), sehingga akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham dalam teori namun juga handal  dalam aplikasi real problemKurikulum yang menargetkan salah satu kompetensi lulusannya berupa  high competitive advantagemerupakan ciri khas dan sekaligus keunggulan program studi Statistika FMIPA Unpad, yang tidak dimiliki oleh Jurusan Statistika di Perguruan Tinggi lainnya. Dengan menempuh perkuliahan minor sebanyak 40 SKS di semua fakultas di lingkungan Unpad (kecuali Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra) yang sesuai dengan bidang minat mahasiswa, maka selain mendapat ilmu sesuai bidang keahliannya yaitu statistika, mahasiswa diharapkan juga mendapatkan pengetahuan di bidang ilmu lain yang berkaitan dengan statistika, sehingga wawasan mahasiswa pun akan lebih terbuka. Hal ini juga sesuai dengan sistem pembelajaran SCL yang diimplementasikan di Unpad. Selain itu adanya matakuliah teaching clinicberupa konsultasi statistika dan magang kerja akan memberikan pengalaman dan pengayaan aplikasi yang sangat banyak dan beragam kepada mahasiswa. Gelar yang diperoleh untuk para lulusan adalah Sarjana Sarjana Sains (S.Si)

5) UNDIP (Universitas Diponogoro) di Semarang



Hasil akreditasi Program Studi Statistika oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan visitasi yang dilakukan pada tanggal 20-21 Oktober 2008 diwakili oleh Prof. Dr. Siswadi (Institut Pertanian Bogor) dan Dr. Tarmizi (Universitas Syah Kuala Banda Aceh), maka berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 032/BAN-PT/Ak-XI/S1/XII/2008 tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi tanggal 5 Desember 2008 menyatakan bahwa Hasil Akreditasi program studi Statistika FMIPA Universitas Diponegoro Semarang TERAKREDITASI “B“. http://stat.undip.ac.id


6) IPB (Institut Pertanian Bogor) di Bogor




7) UNIBRAW (Universitas Brawijaya) di Malang
Program Studi (PS) Statistika mulai dirintis dengan minat Statistika di PS Matematika Program MIPA pada tahun 1992. PS Statistika resmi didirikan tahun 1998 berdasarkan surat No. 54/DIKTI/Kep./1998 di bawah Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

8) UNHAS (Universitas Hasanudin) di Makasar



9) UNMUL (Universitas Mulawarman)

Lulus SMA, Kuliah dimana? by Agung Bawantara

Semoga sharing saya ini dapat menjadi pencerahan untuk kalian yang ingin melanjutkan pendidikan kalian ke jenjang perguruan tinggi. selamat membaca :)

Kesalahan terbesar yg sering dilakukan mahasiswa adalah salah dalam memilih jurusan (fakultas). Kesalahan ini membuat mereka tidak bersemangat menjalani proses perkuliahan yg sudah menjadi kewajiban mereka. Pada akhirnya, mereka menganggap kuliah yang mereka lakukan hanyalah sebuah rutinitas belaka yg tidak memberikan tantangan apapun.

Akibatnya, banyak dari mereka yg telat lulus atau bahkan drop out karena lebih memilih melakukan kegiatan yang menyenangkan diluar perkuliahan. Salah satu faktor pemicu kesalahan pemilihan jurusan adalah karena mereka kurang atau tidak peka menyesuaikan jurusan yang tepat dengan minat dan kemampuan yang mereka miliki.

MELANJUTKAN KE MANA SETELAH SMA ?
Pertanyaan tersebut tentu terbesit dibenak kalian begitu menyadari bahwa sebentar lagi kalian akan meninggalkan bangku SMA. Pertanyaan tersebut bukan hanya dari kalian saja. Setiap tahun pertanyaan seperti diatas selalu mencuat di benak sebagian besar siswa saat menjelang menyelesaikan studinya di SMA. Menurut pengamatan sepintas, pertanyaan tersebut muncul karena kurangnya pegetahuan pada siswa SMA tentang segala sesuatu menyangkut fakultas atau program studi yang ada di perguruan tinggi. Mereka tak memiliki cukup informasi mengenai mata kuliah yang bakal digeluti selama kuliah di satu fakultas  danpeluang kerja apa saja yang prospektif untuk mereka setelah menamatkan kuliah difakultas yg bersangkutan.

Nah, kurangnya pengetahuan ini mengakibatkan begitu banyak calon mahasiswa yang bingung dan salah memilih fakultas sehingga menyesal dikemudian hari. Bukanlah cerita baru seseorang mahasiswa yang berhenti ditengah jalan karena merasa tidak cocok  dengan jurusan pilihannya, lalu beralih ke jurusan lainnya yg dirasa lebih cocok dengan pilihan hatinya. Bahkan bisa jadi karena keterpaksaan, semangat belajarnya tak begitu baik sehingga hasil yg dicapai pun pas-pasan, bahkan banyak diantaranya sangat jeblok.

Sejauh ini, tercatat ada 3 hal utama yg menjadi penyebab kesalahan pilih tersebut. Pertama, pilihan ditentukan karena pengaruh teman. Jadi, karena tak punya cukup pengetahuan, calon mahasiswa hanya ikut-ikutan saat menentukan pilihan. Referensi utamanya, ya itu tadi, obrolan antar teman yang sama-sama minim pengetahuannya. Biasanya, berdasarkan referensi seadanya mereka saling bersepakat untuk kuliah dijurusan dan perguruan tinggi tertentu agar bisa melanjutkan kebersamaan mereka ketika masih di SMA.

Penyebab kedua adalah pilihan ditentukan oleh desakan orang tua atau keluarga. Kebanyakan orang tua atau keluarga melihat masa depan dari kaca mata mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang terbatas pula. Yang lebih parah, pada beberapa kasus, fakultas yang disarankan oleh orang tua sendiri sebagai kompensasi atas kegagalan mereka memasuki fakultas tersebut di masa lalu.

Penyebab ketiga adalah memilih fakultas dan program studi berdasarkan pertimbangan gengsi. Dalam hal ini, pilihan dijatuhkan pada fakultas tertentu lebih didasari karena fakultas tersebut berada diuniversitas bergengsi. Tentu bukan sesuatu yang keliru memilih berkuliah di universitas bergengsi, sebab gengsi almamater sedikit banyak akan menentukan perjalanan karier dimasa depan alumninya. Namun, jika pilihan semata-mata disandarkan pada pertimbangan tersebut, bisa jadi dikemudian hari, yang bersangkutan akan keteteran saat menjalani perkuliahan.

BAGAIMANA MEMILIH KULIAH ?
Jika 3 pertimbangan diatas dianggap sebagai pertimbangan yang salah dalam memilih fakultas dan jurusan, lantas pertimbangan seperti apa yang benar? Agar tidak salah dalam memilih, beberapa ahli pendidikan menyarankan pertimbangan-pertimbangan berikut untuk memilih fakultas dan jurusan.

Pertama, kuliahlah di bidang yang kalian suka. Artinya, sesuaikan fakultas dan jurusan pilihan kalian dengan minat dan bakat kalian. Dengan begitu, kalian akan merasa senang menjalani setiap perkuliahan karena semua materi yang diberikan sesuai dengan minat kalian. Minat yg tinggi adalah modal sukses yang sangat kuat. Apalagi minat tinggi tersebut ditunjang dengan bakat yg baik, maka sebagian jalan sukses sudah terbentang di depan kalian sebab potensi kalian akan bisa berkembang dengan optimal. Berpedoman pada hasil tes minat dan bakat itu, diarahkan pemilihan perguruan tinggi ke program studi yg sesuai. Lalu, cari informasi sebanyak mungkin tentang program-program studi tersebut agar kalian bisa menjajakinya. Teliti dengan seksama silabus kuliah tiap program studi dan cocokkan dengan minat kalian. berdasarkan penjajakan tersebut, kalian akan lebih mudah untuk memperkirakan program studi mana yang paling mungkin membuat kalian senang menjalaninya. Ingatlah selalu bahwa yang terbaik bagi orang lain belum tentu baik juga untuk kalian. 

Pertimbangan kedua adalah kemampuan intelektual. Ini penting karena di perguruan tinggi ada kemampuan dasar tertentu yang harus dikuasai sesuai dengan jurusan yang kalian ambil. Ada yg butuh penalaran kompleks, ada yang menuntut kemampuan berfikir abstrak yang baik, ada yang menuntut kemampuan menghafal dan daya analisis yang tajam, ada juga yang lebih mengedepankan kemampuan imajinasi dan daya kreasi. Kemampuan intelektual biasanya dapat dilihat dari prestasi belajar setiap siswa. 

Memang, menentukan prestasi belajar tidak mudah karena terkait dengan ketekunan seseorang. Ada siswa dengan kemampuan intelektual biasa, tetapi karena rajin dan bertanggung jawab terhadap tugasnya bisa berprestasi menonjol. Namun, setidaknya prestasi belajar ini bisa kalian jadikan ancar-ancar apakah kalian memiliki kemampuan rata-rata atau diatas rata-rata untuk menyerap pelajaran tertentu. Jika ternyata kalian hanya memiliki kemampuan rata-rata untuk program studi yg kalian minati, bukan berarti kalian harus mundur, tetapi kalian harus bersiap untuk berusaha lebih keras dibanding mereka yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Sejarah penemuan dari riwayat orang-orang ternama telah membuktikan, bahwa minat dan kemampuan yang kuat ditopang dengan ketekunan berusaha, lebih membuahkan kesuksesan dibandingkan dengan kecerdasan luar biasa, tetapi tanpa minat, kemampuan, dan ketekunan. 

Pertimbangan ketiga adalah kemampuan keuangan keluarga. Diskusikanlah secara terbuka dengan orang tua, sampai seberapa jauh kemampuan mereka menyekolahkan kalian karena biaya kuliah tidak hanya menyangkut biaya pendaftaran dan uang kuliah saja. Semua itu harus dipertimbangkan agar kalian tidak terancam putus kuliah ditengah jalan. Namun, meskipun masalah biaya harus dipikirkan, jangan sampai hal itu menghalangi cita-cita kalian. Banyak institusi, baik sekolah maupun korporasi yang menawarkan program beasiswa. Untuk itu, kita perlu mencari tahu, dimana saja perguruan tinggi yang menawarkan beasiswa (alternatif PTN: program bidikmisi). Beberapa perguruan tinggi kedinasan menawarkan pendidikan tanpa dipungut biaya dengan catatan para siswanya setelah lulus akan menjalani ikatan dinas untuk bekerja pada instansi pemerintahan tertentu. Selain itu, beberapa perusahaan dan negara sahabat juga menawarkan program beasiswa bagi lulusan SMA. Carilah informasi-informasi tentang semua itu! Langkah lain, kalian bisa mempertimbangkan untuk tidak memaksakan diri memasuki jenjang kesarjanaan. Sebagai jalan tengah antara keinginan berkuliah dan kemampuan finansial, kalian bisa memilih program diploma yg dirancang untuk bersiap masuk kedunia kerja dengan waktu kuliah yg lebih singkat.

Pertimbangan keempat, cermatilah reputasi perguruan tinggi tempat fakultas dan jurusan yg kita pilih. perhatikanlah apakah secara umum dikenal sebagai perguruan tinggi yang baik? bagaimana dengan kelengkapan fasilitasnya? Jika perlu, pilihlah perguruan tinggi yang lulusannya jadi rebutan perusahaan-perusahaan atau banyak yg sukses dalam usaha yg mereka bangun secara mandiri. 

Jika kalian yang gagal diterima di perguruan tinggi negeri, status akreditasi merupakan faktor penting dalam menilai perguruan tinggi swasta (PTS). Status akreditasi menunjukan mutu PTS dalam menyelenggarakan program studi.