Selasa, 22 Januari 2013

STATISTISI ?



statistika-3 
Bagi seorang siswa kelas 12 SMU, saat ini adalah saat-saat menjelang kelulusan, dan saat inilah saatnya menentukan masa depan. Bagi yang ingin masuk perguruan tinggi, memilih jurusan kadang memusingkan. Tak cukup dengan minat dan bakat, prospek pekerjaan di masa depan pun menjadi pertimbangan. Statistisi? hmm.. sepertinya belum banyak orang yang mengenal profesi ini. Ya tentu saja dalam dunia nyata memang jarang ada pekerjaan yang secara eksplisit adalah sebagai statistisi. Padahal menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, terdapat 19.000 pekerjaan yang tergolong sebagai statistisi.


Apa itu statistisi? Mungkin itu yang ada dibenak Anda. Statistisi adalah orang yang bekerja dengan statistik teoritis maupun terapan, baik di sektor swasta ataupun pemerintah. Inti dari pekerjaan seorang statistisi adalah untuk mengukur, menginterpretasikan dan menjelaskan aktivitas manusia, barang, dan berbagai fenomena sehingga diketahui polanya dan bisa dibuat prediksinya di masa yang akan datang. Seorang statistisi bisa masuk ke berbagai sektor pekerjaan, antara lain pemerintahan, industri, riset, marketing, ekonomi, finansial, komputasi, dan lain-lain.

Prospek kerja seorang statistisi terus berkembang, seiring semakin meningkatnya jumlah pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi sebagai seorang statistisi antara lain kemampuan menganalisis data dan memprediksinya. Saat ini tenaga-tenaga ahli di bidang statistik banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar, dan tentu saja menawarkan penghasilan yang besar. Selain bekerja di perusahaan besar, saat ini juga berkembang kewirausahaan di bidang statistik, yang disebut sebagai statpreneur (istilah ini saya dapatkan dari seminar statistik di ITS). Statpreneur merupakan lembaga yang menyediakan jasa statistik, misal perancangan survey, marketing research, analisis data, pengolahan data, dan lain-lain.

Untuk lebih jauh mengenal apa itu statistik bisa kunjungi website Job Bank USA dan webindia123
Jika kalian berminat, silakan pilih jurusan statistik. Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan statistik, seperti IPB, UNPAD, ITS, UNDIP dan lainnya. Atau jika ingin menjadi seorang statistisi dalam pemerintahan (alias PNS), kalian bisa masuk ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

KONDISI STATISTIKA KITA ?



statistika-2

Dari satu siaran press Institut Pertanian Bogor (IPB) yang saya baca waktu itu, Profesor Maman Djauhari (dosen Mathematika, Intitut Teknologi Bandung)mengatakan dalam salah satu konferensi internasional di IPB bahwa dari sekitar 2500 perguruan tinggi di Indonesia hanya ada 8 perguruan tinggi yang memiliki Jurusan atau Departemen Statistika. Wouw, kurang dari satu persen. Mungkinkah ini salah satu penyebab lemahnya penelitian di Indonesia?

Sebenarnya apa sih yang terjadi, dan mengapa sampai jurusan statistika kurang diminati? Bagaimana dampak kekurangan minat pada bidang statistik ini dalam kehidupan masyarakat? Semua itu muncul dalam benak saya sehabis membaca informasi dalam siaran press itu.

Teringat pada waktu kuliah dulu, ada seorang mahasiswa yang tidak naik kelas di tahun kedua. Orang tua sang mahasiswa menulis surat ke Rektor IPB yang dibacakan oleh beliau di depan kelas. Surat itu pada dasarnya mempertanyakan mengenai anaknya. Katanya anak saya itu pandai, kenapa dia tidak naik kelas? Kan Statistik kerjanya hanya menghitung angka, masak anak saya nggak mampu berhitung. Masalah ini ditanggapi cukup serius waktu itu, karena untuk meluruskan pandangan orang tentang Statistik.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa pelajaran Statistik adalah momok bagi mahasiswa. Tidak hanya di Indonesia di Amerika pun sama saja, sehingga banyak yang menghindar untuk mengambil matakuliah Statistik kalau memungkinkan. Hal ini bukan karena tingkat kesulitan dari mata pelajaran Statistik itu sendiri tetapi image yang berkembang sebelumnya sudah menakutkan. Pada waktu saya mengambil matakuliah Statistics Theory, waktu pelajaran kepala 4000 an (untukUndergraduate Senior, dan Master) masih sekitar 15 orang per kelas mahasiswanya. Kelas 5000 an (untuk Master dan PhD) turun menjadi sekitar 10, dan kelas 6000 an (khusus untuk PhD) hanya tinggal 3 orang. Siapa yang mau mengambil kelas yang isinya hanya tiga orang, belum lagi kalau dosennya galak? Tentunya kelas ini diambil hanya karena diwajibkan. Untuk kelas-kelas Statistik Terapan jumlah mahasiswanya memang sangat bervariasi karena ada semacam keharusan bagi mahasiswa PhD Program di hampir semua jurusan untuk mengambil kelas Statistik Terapan. Kelas-kelas teori biasanya didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari Asia. Terlihat sekali memang kalau orang-orang Amerika sendiri agak kurang berminat pada jurusan ini. Jangan tanya bagaimana saya bisa menarik inferenceseperti ini karena saya tidak bisa membuktikannya secara empirik.

Ilmu Statistik itu muncul sebenarnya karena kita semua punya keterbatasan. Keterbatasan dalam arti waktu, biaya, sumber daya manusia dll. Selain itu kalaupun kita tidak mempunyai keterbatasan dan bisa melakukan sensus, ada populasi tertentu yang hampir tidak mungkin kita hitung rata-ratanya. Contohnya, bagaimana kita menghitung rata-rata usia orang Indonesia secara tepat. Setiap menit ada yang lahir dan ada yang meninggal, setiap hari ada yang keluar dan ada yang masuk ke Indonesia, ada pula yang tidak mau dirinya dihitung dst. Jadi hampir tidak mungkin kita bisa menghitung rata-rata usia orang Indonesia secara tepat. Disinilah perlunya statistik. Istilah-istilah seperti sample, survey, standard error misalnya, semuanya memperlihatkan bagaimana dengan keterbatasan yang ada kita bisa melakukan inference yang mendekati kebenaran. Jadi kalau dilihat statistik adalah suatu alat yang kalau digunakan untuk situasi yang tepat akan menghasilkan inference yang tepat pula. Bagaimana memilih alat ini adalah suatu seni.

Mungkin ada contoh menarik yang sangat popular di sini, sewaktu ada mahasisiwa yang mau meneliti mengenai kebiasaan minum minuman keras dari kalangan mahasiswa secara umum. Mahasiswa tersebut lalu mengambil samplenya di pintu library kampus Community College di malam hari. Dia mengambil sample setiap orang yang keluar dari librarypada malam itu. Hasilnya bisa di duga akan sangat bias karena sampleyang diambil hanya dari pengunjung Community College Library, tidak memasukkan mahasiswa dari regular 4 years College. Karena penelitian dilakukan di malam hari, kemungkinan besar mahasiswanya berusia lebih tua dari rata-rata mahasiswa regular dan biasanya sudah mempunyai pekerjaan tetap. Dan yang paling penting secara umum mahasiswa yang ke library pada malam hari kecil kemungkinannya adalah juga peminum yang kuat. Jadi bisa diduga kesimpulan dari survey ini sangat bias karena sample yang diambil tidak representatif.

Kelemahan di bidang penelitian di Indonesia terlihat pada saat pemerintah ribut masalah penemuan padi yang sekali tanam bisa panen tiga kali. Biasanya setelah panen sawah dibersihkan, diolah lagi dan untuk musim tanam berikutnya ditanam bibit yang baru. Dalam hal padi yang di temukan ini setelah panen, sawah dibiarkan sehingga bibit baru tumbuh dari bekas panen sebelumnya. Tujuannya agar petani tidak perlu membeli bibit lagi. Sebelum di lempar ke masyarakat harusnya pemerintah tahu kalau sifat penelitian seperti itu adalahrepeatable, dalam arti kalau diulang dalam kondisi yang sama akan mengeluarkan hasil yang sama. Ternyata setelah dipasarkan, ditanam oleh petani didaerah lain gagal menghasilkan hasil yang sama dengan yang dijanjikan. Terlihat bahwa pemerintah tidak terlalu perduli dengan statistik. Jika perduli tentunya sebelum benih dari padi ini dilempar ke masyarakat, mereka akan melakukan penelitian kembali dengan kondisi yang berbeda, lokasi yang berbeda dst. Dan apakah akan memberikan hasil yang sama? Untuk hal ini alangkah baiknya melibatkan orang yang mengetahui lebih dalam tentang experimental design sehingga design penelitiannya lebih baik dan hasilnya lebih meyakinkan.

Banyak yang bisa dilakukan kalau kita familiar dengan statistik. Yang paling penting adalah kita bisa menjadi lebih berhati-hati kalau membaca kesimpulan dari suatu penelitian. Misalnya pada waktu UUP akan di undangkan, ada salah satu badan yang mengadakan jajak pendapat (maaf, lupa nama badannya). Kesimpulan yang di peroleh adalah sebagian besar masyarakat Indonesia menyetujui RUUP ini. Begitu membaca, pertanyaan yang muncul tentunya adalah bagaimana jajak pendapat (opinion polls) ini dilakukan. Lalu apakah sample yang diambil sudah representatif, lalu berapa besar sample-nya dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa diajukan. Coba misalnya kita ganti lokasi samplenya dengan sample yang berasal dari daerah Bali atau Papua, apakah kesimpulannya akan tetap sama? Terlihat bahwa betapa berbahayanya kalau salah menyimpulkan, dan kesimpulan itu digunakan untuk kebijaksanaan pemerintah. Contoh lain dalam bidang pemasaran yang pernah saya temui adalah ada perusahaan yang hampir bangkrut karena kesalahan dalam pengambilan keputusan. Hasil survey yang diperoleh perusahaan itu mengatakan kalau permintaan bahan bangunan tertentu sedang tinggi. Perusahaan tersebut lalu mengimpor bahan-bahan bangunan tersebut sebanyak-banyaknya, yang ternyata tidak laku terjual. Ternyata survey tersebut tidak valid sehingga kesimpulannya salah.

BENTUK-BENTUK INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

1. UNIVERSITAS
    adalah perguruan tinggi yang mempunyai program studi beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas, dibagi lagi kedalam beragam jurusan atau program studi. Misalnya, Fakultas Sains dan Matematika memiliki jurusan Statistika, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, dll.

2. INSTITUT
    hampir sama dengan universitas. Hanya saja pendidikan di institut terdiri atas ilmu-ilmu yang sejenis. Misalnya, institut pertanian memiliki program studi peternakan, pertanian, dan kehutanan; institut teknologi memiliki program studi teknik mesin, teknik sipil, teknik kimia, teknik nuklir, dst

3. SEKOLAH TINGGI
    adalah perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi sesuai dengan spesialisasinya. Misalnya, Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia memiliki jurusan seni lukis, seni patung, dan seterusnya.

4. AKADEMI
    adalah institusi pendidikan yang hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Lama pendidikan tiga tahun dan tidak memberi gelar.

5. POLITEKNIK
    serupa dengan akademi. institusi pendidikan ini hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Bedanya, dibandingkan dengan akademi, politeknik memberikan porsi lebih besar pada praktik.

JALUR MASUK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

Jalur-jalur seleksi masuk ke Universitas Diponegoro program Strata 1 (S1) - D3 - S2/S3 untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1.  Seleksi Masuk Program Strata 1 (S1) Undip
Penerimaan mahasiswa baru Universitas Diponegoro tahun 2013 didasarkan pada:
  • Peraturan Pemerintah no. 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
  • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah, sistem penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi dilakukan melalui seleksi secara nasional dan bentuk lain.
  • UU no 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan peraturan diatas maka proses seleksi penerimaan mahasiswa baru program S1 Undip tahun 2013 akan diatur melaluiseleksi secara nasional dan seleksi secara lokal / mandiri.
Jalur-jalur seleksi masuk ke Universitas Diponegoro program Strata 1 (S1) untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut:
a. Seleksi Secara Nasional.

Seleksi nasional ini diselenggarakan dibawah tanggung Jawab langsung Pemerintah (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Sistem seleksi nasional adalah seleksi yang dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi negeri yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2013 merupakan satu-satunya pola seleksi nasional yang dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu. Biaya pelaksanaan SNMPTN 2013 ditanggung oleh Pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran.
detail informasi SNMPTN 2013 bisa di akses disini atau di web site resmi SNMPTN 2013 (www.snmtpn.ac.id)

b. Seleksi Bentuk lain dibawah tanggung jawab pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
Seleksi Bentuk Lain ini adalah SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jalur ujian tertulis dan / atau keterampilan. Pendaftaran mulai dibuka sekitar  bulan Mei 2013. Seleksi ini dibawah tanggung jawab pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. Untuk mengikuti ini seleksi ini biaya pendaftaran ditanggung peserta seleksi.

c. Seleksi secara Mandiri.
Seleksi ini adalah yang khusus dilakukan oleh Universitas Diponegoro dibawah tanggung jawab Rektor Universitas Diponegoro. Biaya Pendaftaran untuk seleksi mandiri Undip ditanggung oleh peserta seleksi. Jalur Seleksi Mandiri Undip tahun 2013 terdiri dari :
  1. Jalur PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) Strata 1Pendaftarannya akan dibuka secara online sekitar bulan Juli 2013Program Seleksi Siswa Berpotensi (PSSB) S1 memiliki 3 pilihan penggalian potensi yaitu: 1) PSSB PotensiKemitraan 2) PSSB Potensi Olahraga dan Seni 3) PSSB Potensi Olimpiade SainsPSSB Kemitraan adalah program seleksi calon mahasiswa baru yang dilaksanakan mendasarkan minat, potensi akademik, dan potensi kerjasama untuk pengembangan UNDIP dalam bentuk partisipasi sumbangan. Minat dan potensi akademik dari calon mahasiswa dalam seleksi PSSB-Kemitraan ini dilihat dari reputasi akademik calon mahasiswa selama menempuh pendidikan di SMA yang ditunjukkan oleh nilai rapor dan penghargaan lain yang diperoleh karena capaian prestasi tertentu. Minat calon mahasiswa untuk memasuki salah satu program studi tertentu di UNDIP juga akan dipertimbangkan dengan daya tampung dan tingkat persaingan diantara pelamar. Pertimbangan potensi kerjasama  terutama akan difokuskan pada kesediaan lembaga donor/sponsor atau orang tua calon mahasiswa dalam berpartisipasi untuk memberikan  sumbangan pengembangan bagi UNDIP.  Dengan demikian, PSSB KEMITRAAN  ini merupakan proses seleksi mahasiswa baru yang mendasarkan pada 2 aspek, yaitu aspek potensi akademik dan minat calon mahasiswa, dan aspek partisipasi dalam pengembangan universitas.PSSB Potensi Olahraga dan Seni menggali potensi untuk siswa sma berprestasi dalam olahraga dan seni minimal tingkat propinsi. PSSB Olimpiade Sains adalah untuk menggali partisipasi siswa berprestasi dalam olimpiade sains tingkat nasional.
  2. Jalur UM (Ujian Mandiri) adalah jalur seleksi mandiri melalui tes tertulis untuk mengikuti program pendidikan S1 di undip. Pendaftaran akan dilakukan secara online akan dimulai sekitar bulan Juli 2013. Informasi pendaftaran bisa diakses menjelang pendaftaran di : http://um.undip.ac.id .
2.  Seleksi Masuk Program Diploma III (D-III) Undip tahun 2013

Untuk seleksi masuk ke program Diploma III Undip tahun 2013 semuanya dilakukan secara lokal / mandiri dengan melalui jalur-jalur seleksi sebagai berikut:
  1. Jalur PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi) Akademik untuk program Diploma III. Seleksi ini telah dibuka mulai 2 Januari 2013 sampai dengan 28 Februari 2013 secara online. Keterangan lengkap bisa dibaca di menu PSSB D3 di web site ini.
  2. Jalur UM D-III (Ujian Mandiri Diploma III) adalah jalur seleksi melalui tes tertulis untuk masuk ke program diploma III Undip. Pendaftaran akan dibuka sekitar bulan Juli 2013. Pendaftaran akan dilakukan secara online di web site :http://um.undip.ac.id
3.  Seleksi Masuk Program Pasca Sarjana (S2/S3) Undip

Untuk seleksi masuk ke program Pasca Sarjana (S2/S3) Undip tahun 2013 dilakukan secara mandiri melalui Jalur Ujian Mandiri Pascasarjana 2013.

SUMBER: 
http://um.undip.ac.id/
http://chirpstory.com/li/43435
http://penerimaan.undip.ac.id

JURUSAN STATISTIKA DI PERGURUAN TINGGI NEGERI INDONESIA

1) STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika)


Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) – semula bernama Akademi Ilmu Statistik (AIS) – merupakan perguruan tinggi kedinasan program D-IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional. Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi. Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, kependudukan, sosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan ketrampilan di bidang statistik dan komputasi statistik. STIS mempunyai dua jurusan: Jurusan Statistika – dengan dua bidang peminatan, yaitu Ekonomi dan Sosial Kependudukan – dan Jurusan Komputasi Statistik. Jurusan Statistika menghasilkan tenaga ahli statistik ekonomi serta tenaga ahli statistik sosial-kependudukan, dan Jurusan Komputasi Statistik menghasilkan tenaga ahli komputasi dan sistem informasi. http://stis.ac.id/



2) UGM (Universitas Gadjah Mada) di Yogyakarta.

Jurusan Statistika UGM mulai diselenggarakan pada bulan September 1987, sejak diterbitkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.22/Dikti/Kep/1985. Sebelumnya, mulai tahun 1970 diselenggarakan sebagai minat Statistika pada Jurusan Matematika UGM. http://stat.fmipa.ugm.ac.id/

3)  ITS (Institut Teknologi Surabaya) di Surabaya.
Jurusan Statistika ITS bertujuan untuk mengembangkan statistik yang penerapannya di bidang Industri, Bisnis dan Sosial serta Komputasi. Jurusan Statistika ITS telah memperoleh AKREDITASI A, sesuai SK Diknas 03257/Ak-2-III-018/ITSSXI/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000 dan SK Diknas 021/BAN-PT/Ak-IX/S1/XI/2005 Tanggal 17 Nopember 2006.

4) UNPAD (Universitas Padjajaran) di Bandung



Akreditasi: B

E-mail: -

Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Deskripsi:
Pembelajaran yang dilakukan di program studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad merupakan  kombinasi Student Centered Learning (SCL) dan Problem Based Learning (PBL), sehingga akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham dalam teori namun juga handal  dalam aplikasi real problemKurikulum yang menargetkan salah satu kompetensi lulusannya berupa  high competitive advantagemerupakan ciri khas dan sekaligus keunggulan program studi Statistika FMIPA Unpad, yang tidak dimiliki oleh Jurusan Statistika di Perguruan Tinggi lainnya. Dengan menempuh perkuliahan minor sebanyak 40 SKS di semua fakultas di lingkungan Unpad (kecuali Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra) yang sesuai dengan bidang minat mahasiswa, maka selain mendapat ilmu sesuai bidang keahliannya yaitu statistika, mahasiswa diharapkan juga mendapatkan pengetahuan di bidang ilmu lain yang berkaitan dengan statistika, sehingga wawasan mahasiswa pun akan lebih terbuka. Hal ini juga sesuai dengan sistem pembelajaran SCL yang diimplementasikan di Unpad. Selain itu adanya matakuliah teaching clinicberupa konsultasi statistika dan magang kerja akan memberikan pengalaman dan pengayaan aplikasi yang sangat banyak dan beragam kepada mahasiswa. Gelar yang diperoleh untuk para lulusan adalah Sarjana Sarjana Sains (S.Si)

5) UNDIP (Universitas Diponogoro) di Semarang



Hasil akreditasi Program Studi Statistika oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dengan visitasi yang dilakukan pada tanggal 20-21 Oktober 2008 diwakili oleh Prof. Dr. Siswadi (Institut Pertanian Bogor) dan Dr. Tarmizi (Universitas Syah Kuala Banda Aceh), maka berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 032/BAN-PT/Ak-XI/S1/XII/2008 tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi tanggal 5 Desember 2008 menyatakan bahwa Hasil Akreditasi program studi Statistika FMIPA Universitas Diponegoro Semarang TERAKREDITASI “B“. http://stat.undip.ac.id


6) IPB (Institut Pertanian Bogor) di Bogor




7) UNIBRAW (Universitas Brawijaya) di Malang
Program Studi (PS) Statistika mulai dirintis dengan minat Statistika di PS Matematika Program MIPA pada tahun 1992. PS Statistika resmi didirikan tahun 1998 berdasarkan surat No. 54/DIKTI/Kep./1998 di bawah Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

8) UNHAS (Universitas Hasanudin) di Makasar



9) UNMUL (Universitas Mulawarman)

Lulus SMA, Kuliah dimana? by Agung Bawantara

Semoga sharing saya ini dapat menjadi pencerahan untuk kalian yang ingin melanjutkan pendidikan kalian ke jenjang perguruan tinggi. selamat membaca :)

Kesalahan terbesar yg sering dilakukan mahasiswa adalah salah dalam memilih jurusan (fakultas). Kesalahan ini membuat mereka tidak bersemangat menjalani proses perkuliahan yg sudah menjadi kewajiban mereka. Pada akhirnya, mereka menganggap kuliah yang mereka lakukan hanyalah sebuah rutinitas belaka yg tidak memberikan tantangan apapun.

Akibatnya, banyak dari mereka yg telat lulus atau bahkan drop out karena lebih memilih melakukan kegiatan yang menyenangkan diluar perkuliahan. Salah satu faktor pemicu kesalahan pemilihan jurusan adalah karena mereka kurang atau tidak peka menyesuaikan jurusan yang tepat dengan minat dan kemampuan yang mereka miliki.

MELANJUTKAN KE MANA SETELAH SMA ?
Pertanyaan tersebut tentu terbesit dibenak kalian begitu menyadari bahwa sebentar lagi kalian akan meninggalkan bangku SMA. Pertanyaan tersebut bukan hanya dari kalian saja. Setiap tahun pertanyaan seperti diatas selalu mencuat di benak sebagian besar siswa saat menjelang menyelesaikan studinya di SMA. Menurut pengamatan sepintas, pertanyaan tersebut muncul karena kurangnya pegetahuan pada siswa SMA tentang segala sesuatu menyangkut fakultas atau program studi yang ada di perguruan tinggi. Mereka tak memiliki cukup informasi mengenai mata kuliah yang bakal digeluti selama kuliah di satu fakultas  danpeluang kerja apa saja yang prospektif untuk mereka setelah menamatkan kuliah difakultas yg bersangkutan.

Nah, kurangnya pengetahuan ini mengakibatkan begitu banyak calon mahasiswa yang bingung dan salah memilih fakultas sehingga menyesal dikemudian hari. Bukanlah cerita baru seseorang mahasiswa yang berhenti ditengah jalan karena merasa tidak cocok  dengan jurusan pilihannya, lalu beralih ke jurusan lainnya yg dirasa lebih cocok dengan pilihan hatinya. Bahkan bisa jadi karena keterpaksaan, semangat belajarnya tak begitu baik sehingga hasil yg dicapai pun pas-pasan, bahkan banyak diantaranya sangat jeblok.

Sejauh ini, tercatat ada 3 hal utama yg menjadi penyebab kesalahan pilih tersebut. Pertama, pilihan ditentukan karena pengaruh teman. Jadi, karena tak punya cukup pengetahuan, calon mahasiswa hanya ikut-ikutan saat menentukan pilihan. Referensi utamanya, ya itu tadi, obrolan antar teman yang sama-sama minim pengetahuannya. Biasanya, berdasarkan referensi seadanya mereka saling bersepakat untuk kuliah dijurusan dan perguruan tinggi tertentu agar bisa melanjutkan kebersamaan mereka ketika masih di SMA.

Penyebab kedua adalah pilihan ditentukan oleh desakan orang tua atau keluarga. Kebanyakan orang tua atau keluarga melihat masa depan dari kaca mata mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang terbatas pula. Yang lebih parah, pada beberapa kasus, fakultas yang disarankan oleh orang tua sendiri sebagai kompensasi atas kegagalan mereka memasuki fakultas tersebut di masa lalu.

Penyebab ketiga adalah memilih fakultas dan program studi berdasarkan pertimbangan gengsi. Dalam hal ini, pilihan dijatuhkan pada fakultas tertentu lebih didasari karena fakultas tersebut berada diuniversitas bergengsi. Tentu bukan sesuatu yang keliru memilih berkuliah di universitas bergengsi, sebab gengsi almamater sedikit banyak akan menentukan perjalanan karier dimasa depan alumninya. Namun, jika pilihan semata-mata disandarkan pada pertimbangan tersebut, bisa jadi dikemudian hari, yang bersangkutan akan keteteran saat menjalani perkuliahan.

BAGAIMANA MEMILIH KULIAH ?
Jika 3 pertimbangan diatas dianggap sebagai pertimbangan yang salah dalam memilih fakultas dan jurusan, lantas pertimbangan seperti apa yang benar? Agar tidak salah dalam memilih, beberapa ahli pendidikan menyarankan pertimbangan-pertimbangan berikut untuk memilih fakultas dan jurusan.

Pertama, kuliahlah di bidang yang kalian suka. Artinya, sesuaikan fakultas dan jurusan pilihan kalian dengan minat dan bakat kalian. Dengan begitu, kalian akan merasa senang menjalani setiap perkuliahan karena semua materi yang diberikan sesuai dengan minat kalian. Minat yg tinggi adalah modal sukses yang sangat kuat. Apalagi minat tinggi tersebut ditunjang dengan bakat yg baik, maka sebagian jalan sukses sudah terbentang di depan kalian sebab potensi kalian akan bisa berkembang dengan optimal. Berpedoman pada hasil tes minat dan bakat itu, diarahkan pemilihan perguruan tinggi ke program studi yg sesuai. Lalu, cari informasi sebanyak mungkin tentang program-program studi tersebut agar kalian bisa menjajakinya. Teliti dengan seksama silabus kuliah tiap program studi dan cocokkan dengan minat kalian. berdasarkan penjajakan tersebut, kalian akan lebih mudah untuk memperkirakan program studi mana yang paling mungkin membuat kalian senang menjalaninya. Ingatlah selalu bahwa yang terbaik bagi orang lain belum tentu baik juga untuk kalian. 

Pertimbangan kedua adalah kemampuan intelektual. Ini penting karena di perguruan tinggi ada kemampuan dasar tertentu yang harus dikuasai sesuai dengan jurusan yang kalian ambil. Ada yg butuh penalaran kompleks, ada yang menuntut kemampuan berfikir abstrak yang baik, ada yang menuntut kemampuan menghafal dan daya analisis yang tajam, ada juga yang lebih mengedepankan kemampuan imajinasi dan daya kreasi. Kemampuan intelektual biasanya dapat dilihat dari prestasi belajar setiap siswa. 

Memang, menentukan prestasi belajar tidak mudah karena terkait dengan ketekunan seseorang. Ada siswa dengan kemampuan intelektual biasa, tetapi karena rajin dan bertanggung jawab terhadap tugasnya bisa berprestasi menonjol. Namun, setidaknya prestasi belajar ini bisa kalian jadikan ancar-ancar apakah kalian memiliki kemampuan rata-rata atau diatas rata-rata untuk menyerap pelajaran tertentu. Jika ternyata kalian hanya memiliki kemampuan rata-rata untuk program studi yg kalian minati, bukan berarti kalian harus mundur, tetapi kalian harus bersiap untuk berusaha lebih keras dibanding mereka yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Sejarah penemuan dari riwayat orang-orang ternama telah membuktikan, bahwa minat dan kemampuan yang kuat ditopang dengan ketekunan berusaha, lebih membuahkan kesuksesan dibandingkan dengan kecerdasan luar biasa, tetapi tanpa minat, kemampuan, dan ketekunan. 

Pertimbangan ketiga adalah kemampuan keuangan keluarga. Diskusikanlah secara terbuka dengan orang tua, sampai seberapa jauh kemampuan mereka menyekolahkan kalian karena biaya kuliah tidak hanya menyangkut biaya pendaftaran dan uang kuliah saja. Semua itu harus dipertimbangkan agar kalian tidak terancam putus kuliah ditengah jalan. Namun, meskipun masalah biaya harus dipikirkan, jangan sampai hal itu menghalangi cita-cita kalian. Banyak institusi, baik sekolah maupun korporasi yang menawarkan program beasiswa. Untuk itu, kita perlu mencari tahu, dimana saja perguruan tinggi yang menawarkan beasiswa (alternatif PTN: program bidikmisi). Beberapa perguruan tinggi kedinasan menawarkan pendidikan tanpa dipungut biaya dengan catatan para siswanya setelah lulus akan menjalani ikatan dinas untuk bekerja pada instansi pemerintahan tertentu. Selain itu, beberapa perusahaan dan negara sahabat juga menawarkan program beasiswa bagi lulusan SMA. Carilah informasi-informasi tentang semua itu! Langkah lain, kalian bisa mempertimbangkan untuk tidak memaksakan diri memasuki jenjang kesarjanaan. Sebagai jalan tengah antara keinginan berkuliah dan kemampuan finansial, kalian bisa memilih program diploma yg dirancang untuk bersiap masuk kedunia kerja dengan waktu kuliah yg lebih singkat.

Pertimbangan keempat, cermatilah reputasi perguruan tinggi tempat fakultas dan jurusan yg kita pilih. perhatikanlah apakah secara umum dikenal sebagai perguruan tinggi yang baik? bagaimana dengan kelengkapan fasilitasnya? Jika perlu, pilihlah perguruan tinggi yang lulusannya jadi rebutan perusahaan-perusahaan atau banyak yg sukses dalam usaha yg mereka bangun secara mandiri. 

Jika kalian yang gagal diterima di perguruan tinggi negeri, status akreditasi merupakan faktor penting dalam menilai perguruan tinggi swasta (PTS). Status akreditasi menunjukan mutu PTS dalam menyelenggarakan program studi. 

Minggu, 30 Desember 2012

Myfirst


W E L C O M E   I N   C O L L E G E   F O R   M E



alhamdulillah setelah susah payah saya kuliah juga, di undip lagi hehe jurusan statistika lagi hehe alhamdulillah sesuatu



identitas sewaktu pmb tingkat fakultas @saunthec



tugas sewaktu pmb fakultas: buat life mapping
menuliskan kesan&pesan + doa untuk semua yang di saunthec
menuliskan 1kata yang dipacu + cita-cita


teman-teman saun the-c dan kakak-kakak pemandu :)



tugas pmb fsm: recycle untuk membuat lampu
lampu ini kalo malem bentuk cahayanya bintang&bulan gitu lho...


buku harta (harian statistika). bagian depan itu cover bukunya sendiri yang kita (angkatan 2012) design sendiri dari perpaduan masing-masing ide kelompok sobat. bagian belakang itu foto kita angkatan 2012. walaupun cuaca panas tapi muka-muka kita tetep keliatan semangat dan caem kan. hehe


identitas sewaktu LKMM Pra Dasar @e101


tugas LKMM Pra Dasar: membuat mading. mading dari 8 kelompok bila dipersatukan membentuk suatu pola dan tema yang berkesinambungan. ini mading dari kelompok 5 dengan tema kreativitas :)



pin identitas statistika 2012, pin LKMM Pra Dasar, dan pin TR1@lapangantembak


identitas untuk makrab @ambarawa




topi toga yang saya pakai ini bukan topi toga wisudaan tapi topi toga karya kita maba statistika 2012. handmade lho. alhamdulillah kita maba statistika 2012 sudah dilantik tanggal 16 desember 2012 dan kita serentak memakai topi toga ini saat itu juga. alhamdulillah ....

"kami maba statistika 2012 masih dan selalu ingin menerima didikan/arahan dari para dosen dan angkatan-angkatan atas, selalu berkontribusi penuh terhadap himpunan, serta tetap loyal terhadap himpunan meski belum berkesempatan menjadi pengurus himpunan"



STUDENT

Awalnya kurang terima gitu kalo dapet sekolahan ini, namanya juga sekolah baru jadi fasilitas penunjang akademik dan non akademiknya masih seadanya, tapi pikir-pikir lagi yah mungkin ini jalan awal menjadi orang sukses dari Allah untuk gw. Ternyata sekolah ini bener-bener berkesan banget, semuanya gw udah temuin disini, mulai dari ilmu yang bermanfaat, sahabat, teman-teman yang ga pernah mati gaya, guru-guru yang hebat..........SMAN 13 Bekasi

#Kelas 10.1, Wali kelas: Bu Elia guru biologi
mychairmate is musfira aulia. bu elia emang tau banget kalo kita berdua tuh emang dipertemukan bukan hanya jadi temen biasa, karna bu elia yang buat kita duduk semeja. gw biasa panggil dia dengan sebutan fira. Sekarang dia kuliah di APP. Selain fira, gw juga seneng udah dipertemukan sama yang lain seperti ayu, sarah, vivi, deby. waktu itu sering banget ngabisin waktu bareng sama mereka. kalo ada waktu luang juga sering jalan bareng sekelas. dikelas 10 inilah gw paling bahagiaaaaaaaaaaaaaaaaa ~






Lanjut, ke kelas 11 IPA1. Wali kelasnya Bu Ani, guru bahasa sunda.
mychairmate tetep musfira aulia. hehe dikelas ini tuh gimana ya. anak-anaknya sih seru juga sampe sempet buat geng gitu wkwk suka nyanyi-nyanyi bareng juga sekelas, okebegete deh. waktu kelas ini juga gw bener-bener fokus, eaaaaaaaaaa. tapi sefokus-fokusnya tetep aja ga bisa nandingin kepandaian albert dan vina :( hehe mereka tuh emang dasarnya pinter, ga perlu diem belajar dikamar juga udah gitu........







Then, ke kelas 12IPA4. Wali kelasnya Bu Nur guru MTK
waktu itu untuk pertama kalinya gw ga sekelas sama fira. mychairmate is lisa. kelas 12 IPA4 juga ga kalah seru anak-anaknya dibanding yang dulu-dulu, cuma karena keterbatasan waktu bermain dan bersenang-senang sedikit dibatasi karena persiapan UN dan SNMPTN. belum lagi program bimbel yang mati-matian nguras pikiran kita. hehe









 FINALLY..................................ALHAMDULILLAH



Kamis, 27 Desember 2012

Esai : MEWUJUDKAN HARAPAN BERSAMA STATISTIKA


Sebagian besar para pelajar berpendapat bahwa pelajaran yang ada hubungannya dengan angka itu sulit atau menjenuhkan. Bahkan sering menjadi momok yang menyeramkan. Bagi saya semua pelajaran itu menyenangkan. Hanya saja mungkin ketika sebelum memulainya kita sudah terlanjur jenuh. Singkat cerita, awal saya mengeyam pendidikan saya sudah gemar dengan hal-hal yang berkaitan dengan angka-angka. Alhamdulillah sewaktu di SMA saya diajarkan pelajaran MTK dengan pengajar yang menyenangkan. Semakin bertambahlah kegemaran saya terhadap MTK. Kelas XI, saya mulai merancang dan memikirkan kira-kira jurusan apa yang sesuai dengan keinginan serta didukung dengan kemampuan yang saya punya. Setelah dipertimbangkan, saya memutuskan untuk menjadi mahasiswa statistika atau matematika. Kenapa statistika menjadi pilihan utama saya? Karena pengaplikasian dari statistika itu sangat luas.
              Sebelum saya berbicara lebih lanjut tentang statistika, kita perlu mencari tau apa sebenarnya statistika itu. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Atau statistika adalah ilmu yang berusaha untuk mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam kehidupan. Istilah ‘statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ‘statistik’ (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/09/statistika-dan-psikologi/). 
              Adapun prospek kerja sarjana Statistika dapat menempati posisi peneliti, CEO serta staff pada bagian Electronic Data Processing, System Analyst, Quality Control, Planning, Controlling and Production, dll pada berbagai bidang :
1. Lembaga pemerintahan (Depdagri, Diknas, Depkeu, Dephan dll)
2. Sektor industri/jasa keuangan (perbankan, asuransi, bursa saham, BUMN)
3. Industri strategis (PT. PAL, PT.KAI, PT.PLN, PT.GAS, dll)
4. Bidang industri perangkat lunak dan komputer
5. Bidang industri penerbitan dan percetakan.
6. Industri telekomunikasi (telematika, Telkom)
7. Industri pengolahan data dan informasi (BPS, LSI, Barometer, LRI, dll)
8. Bidang riset dan pengembangan
9. Bidang akademik, sebagai dosen di PTN dan PTS terkemuka.
       Itulah cuplikan arti dari statistika dan prospek kerja sarjana statistika. Dari cuplikan tersebut saya bertambah yakin dengan keputusan saya memilih jurusan statistika. Kata statistik atau statistika pasti sudah terkenal dikalangan masyarakat luas. Kebanyakan kita dikenalkan dengan statistika sewaktu duduk dibangku SMA. Padahal dari kehidupan sehari-hari kita sudah mempelajarinya, seperti mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh lalu memilih barang yang mana yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang kita ambil.
       Pastinya sangat bangga bila saya memiliki modal ilmu yang aplikasinya sangat luas. Sarjana statistika diperlukan diberbagai bidang, seperti perbankan, instansi pemerintahan, dls. Walaupun sebenarnya setiap jurusan diuniversitas itu pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Begitu juga dengan prospek kerjanya. Sekalipun kita menjadi mahasiswa statistika bila kita tidak mengerahkan semua kemampuan, tidak memiliki semangat juang, tidak dapat mengatur waktu, dan tidak focus dalam belajar dan berorganisasi. Mungkin saja kita menjadi pengangguran. Karena kita hanya menjadi sarjana yang biasa-biasa saja tidak masuk kategori sarjana COMPLETE. Maka jurusan itu hanya sebatas fasilitas kita untuk meraih sukses. Namun yang menjamin sukses atau tidaknya itu hanya diri kita sendiri. Harapan pertama setelah saya lulus nanti saya ingin menjadi seorang analisis data/statistisi di Bank Indonesia, Amin.
       Untuk dapat menjadi mahasiswa statistika tidak semudah membalikan kedua telapak tangan. Alhamdulillah setelah jungkir balik tes sana sini, UNDIP menerima saya. Saya sangat bersyukur. Namun sekarang saya berjanji kepada diri saya sendiri dan universitas diponegoro bahwa saya tidak akan menyiakan kesempatan berharga menjadi mahasiswa statistika ini, serta saya akan lebih berprestasi dibidang akademik & nonakademik dan memberikan perubahan yang lebih baik untuk UNDIP terutama statistikanya. Insyaallah.
       Dengan demikian dapat dikatakan bahwa statistika merupakan pilihan yang tepat untuk meraih masa depan yang cemerlang sesuai dengan minat dan kemampuan saya di bidang matematika.
       Statistik……..Bangkit!
       Statistik…….Maju!
       Statistik…….Jaya!
       Hidup………STATISTIKA!
       Hidup………Mahasiswa!

Kamis, 15 November 2012

BUAT KAMU DENGAN PENUH KEBENCIAN


Kepada kamu ,

Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tidur tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku, dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekedar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lainya atau aku yang -sekali lagi- salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur, dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu .., tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, ``Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu tahu, kalian berdua tidak punya anything in common.`` harus dimentahkan oleh hati yang berkata, ``Jangan hiraukan logikamu.``

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa. Karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini ; dibalik semua rasa kangen, takut, canggung yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan

aku takut sendirian


taken from Kepada Cinta
(Gagasmedia, 2009)

Aku mencintai suamiku (based on the true story)


Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
(semoga menjadi pengingat bagiku, ketika ku sudah melangkah ke dalam kehidupan baru)
***

Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana namun meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.

Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.
Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya Salah ataupun Tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
***
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru saja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama Suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena Suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tentang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.
Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku dan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah..
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.
“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.
Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir, tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah.
‘’Untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami..”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu..Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku
save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita lihat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”..
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku.. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, Ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda..”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah.. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah.. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu..“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.
Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu. Ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami.
Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma?
Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma?
Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku.. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya..”
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.

==========================
==========================
=
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah..
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah ?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan
ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi..
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu. Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui, tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku. Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu..
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela..
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya. Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku. Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku.
”Ayah.. aku kangen Ayah..”
================================================== ===
’’Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.’’
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur..
Bunda akan selalu hidup dihati ayah..
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin Ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus..
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda.. kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui..
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang..
’’Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka.
Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja..
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
’’Ayah Sayang Bunda….”
(FROM KASKUS.US)